Apakah kehidupan tetap sama ketika Anda berganti status dari pacar
menjadi istri? Kebanyakan pasangan yang sudah menikah akan menjawab:
"Tidak!" Ketika kita menjadi seorang istri, kita mengemban banyak peran
baru, tanggung jawab dan beban emosional. Hal tersebut pasti akan
menyebabkan sejumlah perubahan dalam kepribadian kita.
Berikut
adalah beberapa perubahan yang dihadapi kebanyakan wanita setelah
menjadi istri. Tapi tenang, kita tidak akan hanya berbicara tentang
masalah yang muncul, namun juga cara untuk mengatasinya sehingga
pernikahan Anda tetap berbunga-bunga.
Berharap terlalu muluk-muluk
Kehidupan
pernikahan Anda tidak akan selamanya membahagiakan. Membayangkan Anda
dan suami akan langsung tinggal di rumah impian dengan kebun yang luas,
di mana ia dan anak-anak akan bermain dan bersenda gurau setiap hari,
memang impian yang indah namun jangan lalu dijadikan patokan. Sebagai
pasangan yang sudah menikah, Anda berdua akan menghadapi masalah,
mengalami percekcokan, dan terpaksa membuat kompromi.
Selalu
ingat, menikah bukan berarti pindah ke "dunia" lain. Dunia ini tetap
sama. Hanya saja, kalian kini berdua dan harus berusaha mewujudkan
kebahagiaan berdua yang hanya bisa diraih dengan dengan cinta, rasa
hormat dan beberapa kompromi dari kedua belah pihak.
Berusaha jadi yang terbaik di segala hal
Terkadang
wanita berusaha terlalu keras untuk menyenangkan semua orang setelah
mereka menikah. Mereka berusaha membuktikan diri bisa menjadi ibu rumah
tangga yang sempurna, yang pandai memasak, membersihkan rumah dan
membuat semua orang bahagia, dan tetap menjadi wanita karir yang sukses.
Itu adalah ide yang baik, tetapi Anda bukan 'Superwoman'!
Tekanan
yang terlalu berlebihan akan membuat Anda stres. Hubungan dengan suami
akan menjadi korban yang paling dirugikan atas skenario ini karena dia
harus menghadapi stres Anda. Jadi, pastikan Anda hanya mengerjakan
hal-hal yang memang bisa Anda kerjakan sendiri. Selebihnya, tidak ada
salahnya meminta bantuan.
Tidak mengutarakan perasaan yang sebenarnya
Menikah
dan tinggal bersama suami dapat dapat membuat Anda stres secara
emosional. Memendam perasaan dapat menyebabkan stres yang diungkapkan
dalam bentuk omelan, perubahan suasana hati, temperamen buruk , dll.
Alih-alih cemberut dan menimbulkan aura negatif di depan suami, cobalah
untuk berbicara dengannya tentang apa yang mengganggu. Hal ini tidak
hanya akan menghindarkan banyak sakit hati, tetapi juga semakin
mendekatkan Anda sebagai pasangan yang sudah menikah.
Tak pernah membiarkan suami sendirian
Hanya
karena Anda menikah dengannya, bukan berarti suami tidak membutuhkan
ruang pribadi. Pasangan suami istri jauh lebih terlibat dalam kehidupan
masing-masing daripada ketika masih pacaran, tapi setiap orang tentunya
ingin memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Beri dia waktu untuk bergaul
dengan teman-temannya atau melakukan hobinya dengan tenang. Ini akan
memberi Anda waktu untuk bersantai dan menjalani 'waktu pribadi' juga.
Mencoba untuk menjadi "ibunya"
Kita
tahu, pria terkadang bisa sangat cuek. Mereka tidak tahu bagaimana cara
menjaga rumah tetap bersih, menggantung handuk di kamar mandi,
meletakkan piring di wastafel, menaruh baju kotor di tempatnya, dan
berbagai kebiasaan buruk lainnya. Jika Anda ingin mengubah kebiasaan
buruk suami, maka lakukanlah secara bertahap. Omelan terhadap segala hal
buruk yang dilakukannya hanya akan membuat dia "gerah" berada di
sekitar Anda.
Sumber:
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar